Wednesday, October 5, 2016

Forex Menurut Islam

FOREX DALAM PANDANGAN ISLAM Forex Dalam Perspektif Islam. UMAT Sebagian Islam meragukan ke halalan praktik Berjangka Perdagangan. Bagaimana menurut pandangan párrafo Pakar Islam Jangan engkau mengambil sesuatu yang tidak ada de Saya Sabda Nabi Muhammad SAW hadist dentro sebuah riwaya Abu Huraira. Sementara Fuqaha (ahli Fiqih Islam) hadist tersebut di tafsirkan secara SakLek. Pokoknya, setiap praktik jual-beli yang tidak ada barangnya pada waktu akad hukumnya haram. Penafsiran secara demikian UIT tidak Pelak Lagi, membuat Fiqih Islam sulit Untuk memenuhi tututan jaman yang Terus berkembang denganb Perubahan-perubahannya. Karena UIT sejumlah Ulama Klasik yang terkenal dengan pemikirannya yang Cemerlang, cara menentang penafsiran yang terkesan sempit tersebut. Diantaranya Ibnu Alqoyyim. ulemas bernazhab Hambali ini berpendapat, bahwa tidak benar jual-beli barang yang tidak Nampak barangnya tersebut di larang. Baik dentro de Al-Corán, la Sunna maupun fatua párrafo Shahabat, larangan ada tersebut tidak. Dentro de un Sunnah Nabi hanya terdapat larangan menjual barang yang ada belum, sebagaimana larangan beberapa barang yang pada sudah ada waktu akad. Causa legis atau ilat larangan tersebut Bukan ada atau tidak adanya barang, melainkan Gharar, Ujar Dr. Syamsul Anwar MA dari IAIN SUKA Jogyakarta menjelaskan pendapat Ibn AlQayyim. Gharar adalah ketidak pastian tentang apakah barang Yang di-perjual Belikan UIT de Dapat diserahkan atau tidak. Misalkan sesorang menjual UNTA yang Hilang, atau menjual barang Milik orangután permanecido padahal tidak diberi kewenangan oleh yang bersangkutan. Jadi meskipun pada waktu akad barangnya tidak ada, ada namun kepastian di adakan pada waktu diperlukan sehingga bisa di serahkan kepada pembeli, maka jual-beli tersebut sah. Sebaliknya. kendati barangnya sudah ada TAPI - karena satu dan hal lain - tidak mungkin di serahkan kepada Pembeli, maka jual beli UIT tidak sah. Perdagangan Berjangka Jelas Bukan Gharar, sebab dentro Kontrak berjangkanya, jenis komoditi Yang di-jual Belikan sudah di tentukan. Begitu juga dengan jumlah, Mutu dan tempat Serta waktu penyerahannya. Semuanya berjalan di atas rel atur resmi yang ketat, sebagai antisipasi terjadinya praktek penyimpangan berupa penipuan - satu hal yang sebenarnya bisa juga terjadi pada praktik konvensional jual-beli. Dentro de un Perspektif Hukum Islam, Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) - Forex adalah termasuk Bagian dari PBK - de Dapat di masukkan dentro kategori al-masail al Muashirah atau Masalah-Masalah hikum Islam Kontemporer. Oleh karena UIT, estado hukum nya de Dapat di kategorikan kepada Masalah Ijtihadiyah. Klasifikasi Ijtihadiyah termasuk kedalam wilayah fi ma la nasha FIH, yakni Masalah hukum yang tidak mempunyai referensi hukum Nash yang pasti. Dentro de un kategori Masalah hukum al-sahrastani, entre otras cosas, termasuk kedalam paradigma al-Nushush qad intahat wa alwaqai la tatanahi. Artinya hukum dentro de Nash bentuk Al-Corán dan Sunnah sudah selesai tidak ada Lagi tambahan. Dengan demikian, kasus-kasus hukum yang baru Muncul Harus di berikan kepastian hukumnya melalui Iytihad. Dentro de un kasus hukum PBK, Iytihad de Dapat merujuk pada teori Perubahan hukum Yang di perkenalkan oleh Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah. menjelaskan Ia, Fatwa hukum de Dapat berubah karena beberapa variable de Perubahnya. Yakni: niat, waktu, tempat, tujuan dan manfaat. Teori Perubahan hukum ini diturunkan dari dari paradigma ilmu hukum gurunya, yaitu Ibn Taimiyyah yang bahwa menyatakan: al-Haqiqat fi al-ayan La fi al-adzhan. Artinnya kebenran hukum UIT dijumpai dentro kenyataan empirik, Bukan dentro de un alam pemikiran atau Alam idea. Paradigma media en turunkan dari Prinsip Hukum Islam tentang Keadilan yang dentro de Al-Corán istilah digunakan al-Mizan, un qisth, al-Wasth, dan al-ADL. Dentro de un penerapannya, secara Khusus Masalah PBK de Dapat dimasukan kedalam Bidang Kajian fiqih al-Siyasah maliyyah, yakni politik hukum kebendaan. Dentro de un kata acostado, PBK termasuk Kajian hukum Islam dentro de pengertian bagaimana hukum Islam diterapkan dentro Masalah kepemilikan atas harta Benda, melalui Perdagangan Berjangka Komoditi época dentro de un globalisasi dan Perdagangan bebas. Realisasi yang palidez mungkin dentro rangka melindungi pelaku dan pihak-yang pihak terlibat dentro Perdagangan Berjangka Komoditi dentro ruang dan waktu Serta Pertimbangan tujuan dan mafaatnyadewasa ini, sejalan dengan semangat dan Bunyi UU Nº 32/1977 tentang PBK. Karena teori prubahan hukumseperti di jelaskan di atas, de Dapat menunjukan elastisitas hukum Islam dentro de kelembagaan dan praktek perekonomian, maka PBK dentro de un sistem hukum Islam de Dapat di analogikan dengan bahía al-Salam ajl ajil bi. Bay al-Salam de Dapat di artikan sebagai berikut: Al-Salam atau bahía adalah Al-salaf ajl ajil bi, yakni memperjual - Belikan sesuatu yang dengan ketentuan sifat-yang sifatnya terjamin kebenarannya. Di dentro transaksi demikian, Ras al-penyerahan mal dentro de un bentuk uang sebagai je de calificación Tukar didahulukan daripada penyerahan komoditi Yang di maksud dentro transaksi UIT. Ulama Syafiiyah dan Hambaliyah mendefinisikannya dengan: akad atas komoditas jual-beli yang diberi sifat terjamin Yang di tangguhkan (Berjangka) dengan Gama jual yang ditetapkan didalam bursa akad. transaksi Keabshahan jual-beli Berjangka, ditentukan oleh terpenuhinya rukun dan syarat sebagai berikut: Sebagai utama unsur-yang unsur Harus ada dentro Suatu peristiwa transaksi. Unsur-unsur utama dentro de la bahía al-Salam adalah: Pihak-pihak pelaku transaksi (aqid) yang disebut dengan istilah atau musulmanes ilaih musulmanes. transaksi Objek (maqud ilahi). yaitu barang-barang komoditi Berjangka dan je de calificación Tukar (Ras Al-mal al-Salam al-FIH dan musulmanes). transaksi kalimat (sighat aqad), yaitu ijab dan qabul. Yang di Perlu perhatikan dari unsur-unsur tersebut adalah bahwa ijab dan qabul dinyatakan dentro kalimat dan bahasa yang Jelas menunjukan transaksi Berjangka. Karena UIT Ulama Syafiiyyah menekankan penggunaan istilah al-Salam al-salaf atau didalam kalimat transaksi UIT dengan alasan bahwa aqd al-Salam al-adalah bahía madum dengan sifat dan Cara berbeda dari aqad jual dan beli (COMPRAR). 2. Syarat-syarat. Persyaratan objeto menyangkut transaksi, yaitu bahwa objeto transaksi Harus memenuhi kejelasan mengenai: Jenisnya (un Yakun fi jinsin malumin), Sifatnya, Ukuran (kadar), penyerahan Jangka, Tukar Gama, dan Tempat penyerahan. Persyaratan yang Harus di penuhi oleh Tukar Gama (al-tsaman). Yaitu: Pertama Kejelasan jenis Tukar ALAT, yaitu Dirham, Dinar, Rupia Dólar atau bss atau barang-yang barang de Dapat di Timbang, disukat OSD. Kedua kejelasan jenis Tukar ALAT apakah Rupia, USD, EUR, CHF sebagainya atau. Apakah timbangan yang disepakati dentro bentuk Kilogramo, estanque, lainnya atau. kwalitas tentang Dalam Kejelasan objeto transaksi, apakah kwalitas istimewa, baik Sedang atau Buruk. Syarat-syarat di atas ditetapkan dengan maksud menghilangkan Jahalah fi al-aqd atau alasan ketidak tahuan kondisi-kondisi barang pada Saat transaksi. hal Sebab ini akan mengakibatkan terjadinya perselisihan di antara pelaku transaksi. Tukar Kejelasan Jumlah Gama. Penjelasan di atas nampaknya sudah de Dapat memberikan kejelasan kebolehan PBK. Klaupun dentro pelaksanaannya masih ada pihak-pihak Yang di rugikan dengan Peraturan perundang-yang Undangan ada, maka dapatlah digunakan kaidah hukum atau máxima legal yang berbunyi: MA La yudrak kulluh la yudrak kulluh, yaitu. Apa yang tidak de Dapat digunakan Semuanya, maka tidak Perlu di tinggalkan keseluruhannya. Dengan demikian, hukum dan pelaksanaan PBK-sampai batas batas tertentu boleh di nyatakan de Dapat diterima, atau setidak-tidaknya sesuai dengan semangat dan jiwa norma hukum Islam, dengan menganalogikan kepada bahía al-Salam. (Tulisan di atas dihimpun dari berbagai sumber).Forex Blog de Forex Trading y el Islam 28 de mayo 2007 (Última actualización el 21 de diciembre de 2015) por Andriy Moraru El tema de la divisa prohibición de conducta fraudulenta en el Islam es enorme y controvertido. Muchos puntos de vista existen en diferentes aspectos de las operaciones de cambio en línea, incluyendo el comercio de 8212 lugar, los futuros y las opciones de comercio, las operaciones de margen, interés a un día, etc. La mayoría de los juristas islámicos de acuerdo en que las operaciones de cambio puede cumplir con la Sharia sólo si es operaciones al contado (mientras que los futuros y opciones se consideran para ganar Riba) y si doesn8217t implica ningún interés a un día (o HID interés por las comisiones, aunque los comerciantes musulmanes deben saber que no todas las comisiones son para ocultar interés a un día). Uno de los puntos principales del debate se encuentra en el margen de operaciones (casi todas las transacciones en Forex se basa en el margen) y la cobertura (que se compara con el comercio de futuros por lo general). El Dr. Mohammed Obaidullah de Universiti Tun Abdul Razak (que se encuentra en Malasia) discute este tema en su artículo 8212 Islámica Forex. Se trata de un artículo bien a tierra que cubre todos los aspectos de las operaciones de cambio y proporcionar referencias a las fuentes islámicas fundamentales. Entre otras cosas, el Dr. Mohammed Obaidullah demuestra las operaciones de cambio de margen para ser legal para los musulmanes, siempre que se recurra a ninguno doesn8217t Riba (a diferencia de algunos otros juristas islámicos que miran margen de las operaciones de cambio como una actividad prohibida). En este artículo, la cobertura de la divisa también se analiza y se considera como la fuente de ingresos Riba. Recomiendo encarecidamente la lectura de este artículo a todos los comerciantes musulmanes y aquellos que quieren iniciar las operaciones de cambio sin dejar de ser un creyente islámico legal. También recomiendo mirar la lista del corredor de divisas que ofrecen cuentas de explotación entre musulmanes y amigables con el no-interés a un día se aplica sobre las posiciones abiertas. Algunas cosas importantes que han cambiado en divisas islámico desde este artículo última había sido actualizado. El 16 de febrero de 2012, el Consejo Nacional de la Fatwa de Malasia (nation8217s cuerpo legal islámico supremo) anunció que las operaciones al contado de divisas realizadas por los comerciantes individuales (al contrario de los distribuidores autorizados) se considera haram (pecado). Técnicamente, se restringe todos los residentes musulmanes de Malasia de participar en el comercio de divisas en línea. Es importante añadir que ninguna otra institución fatua musulmanes en otros países ha emitido una prohibición similar. Por el contrario, la Junta Nacional de Sharia de Indonesia tenía anterior emitió una fatua (el enlace está en Indonesia) declarando la legalidad de la divisa. Al parecer, la situación de las operaciones de cambio islámica sigue siendo poco claro. ¿Y qué pensar de la legalidad del comercio de divisas para los creyentes islámicos Puestos relacionados con: 32 Las respuestas a 8220Forex Trading y Islam8221 voy a hablar con los eruditos musulmanes sobre este asunto FAURE Responder: el 4 abril 2010 a las 3:04 am Salam8217, ¿Tiene usted alguna respuestas de manera Gracias de antemano, Recientemente me leva a través del artículo en Internet en el mismo tema y desde entonces estoy tratando de buscar acerca de la cuestión planteada por el escritor que las monedas extranjeras wether serán tratados como una misma clase o de clases diferentes. el enlace al artículo es: Assalamualykum, i tryed para leer este artículo, pero el Inglés es un poco complicado para mí entender todo, pero estoy preguntando ¿es lícito el uso de un agente que significas Y qué debería un hacer para que el comercio como islámico como sea posible 1. el comercio en cuentas sin interés a un día en las posiciones (swaps). 2. El comercio de cuentas sin interés anual a fin de cuentas. 3. Opcionalmente, el comercio y sin margen. Este es un punto de debates, pero si quieres estar completamente seguro, utilice ninguna influencia en las operaciones de cambio. ATA Responder: 30 de septiembre 2011 a las 5:53 am ¿Cómo no usar el apalancamiento Uno puede operar sin influencia con un corredor que soporta 1: 1 de palanca 8211, es decir, sin margin. Hukum Labur amp Berniaga de divisas (Forex) Zaharuddin Abd Rahman Saya Ingin minta pihak ustaz Untuk menerangkan tentang pelaburan tukaran matawang asing dan juga Perniagaan de cambio. Bagaimana pula jika saya melakukan transaksi sendiri dengan berbekalkan analisa sendiri atau yang disediakan agente oleh Internet dengan melayari. Kemudian memperolehi Untung dari jualan dan Belian matawang asing ini. Terima kasih Bagi menjawab soalan ini, Anda Perlu memahami Dua jenis perkara iaitu: - 1- Melabur Wang ringgit Anda ke dentro de satu Syarikat yang memperolehi Untung melalui FOREX. 2- Melantik satu plataforma atau Syarikat Untuk menjalankan jual beli Wang Dan asing simpan. Semua transaksi dijalankan oleh Anda sendiri, Syarikat hanya menyediakan plataforma dan mengambil Upah perkhidmatan Sahaja. Pertama. Hukum bagi melabur dentro Syarikat yang FOREX menjalankan: Forex (Foreign Exchange) atau yang Lebih dikenal dengan Perdagangan Mata Wang Asing Ia merupakan Suatu jenis Perdagangan / transaksi yang memperdagangkan matawang Suatu negara terhadap matawang negara lainnya yang melibatkan Pasar-Pasar matawang utama di dunia Selama 24 mermelada berterusan secara. Benar, memang FOREX matawang adalah diharuskan, tetapi keharusannya tertakluk kepada sejauh maná ia menurut Garis Panduan sohih yang dikeluarkan dari hadiz Nabi yang. Iaitu: - a - Ditukar (sera, dan terima) dentro de un waktu yang sama ia disebut dentro hadis sebagai Yadan Yadin bidireccional. Dentro de un bahasa adalah Inggerisnya sobre la base acto. Ia datang Banyak hadis Antara yang palidez utama adalah:. . . . . . . . . Ertinya. Emas dengan Emas (ditukar atau diniagakan). Perak dengan Perak, Gandum dengan Gandum, Tamar dengan Tamar, el garam dengan Garam mestilah sama timbangan dan sukatannya, dan ditukar secara Terus (pada masa satu) jenis dan sekiranya berlainan, maka berjual-belilah kamu sebagaimana yang disukai (Riwayat musulmana, hay 4039 sin hadiz. 11/9). b - Nabi bersabda: - Ertinya. Sesungguhnya Rasulullah s. a.w berkata. Pertukaran Antara perak dan emas adalah Riba kecuali jika ia dilakukan serentak secara (sera, terima dentro de satu masa) (Riwayat musulmana, hay 1586, 3/1209) c - Manakala pembelian secara Hutang dari Salah satu Antara Dua pihak adalah haram berdasarkan hadis: - Ertinya . Rasulullah s. a.w melarang dari menjual emas dan perak secara berhutang (Riwayat Al-Bujari, hay 2070, 2/762) Hadíz-hadis di atas menyebut perihal displin Islam dentro de pertukaran emas dan Perak. Untuk Informasi, ulemas bersepakat bahawa matawang (billetes de banco) medio juga adalah sama displinnya dengan emas dan perak disebabkankan je de calificación dan fungsinya sebagai de cambio. Justeru setiap displin dan syarat transaksi yang melibatkan emas dan perak juga TERPAKAI pada Urusan transaksi matwang. Demikian keputusan Majlis Fiqh Antrabangsa dan juga Majlis Kewangan Islam Antarabangsa AAOIFI di Bawah. FOREX dentro matawang yang diuruskan oleh Syarikat konvensional sudah pasti tidak Akan menjaga syarat ini kerana kebanyakan FOREX yang dijalankan oleh institusi Konvensional adalah lsquoForward de divisas Forex atau yang menggunakan lsquoValue hacia adelante (je de calificación masa hadapan) tergolong yang dentro de Riba Nasiah. Mereka juga Kerap SWAP menggunakan, Opciones de dan yacido-yacido instrumento yang Clasificación no halal di sisi Sharia. Instrumen-instrumen tadi tidak memenuhi syarat Islam iaitu sera, terima atau disebut qabadh dentro de un Islam secara benar Hakiki atau hukmi pada waktu sama yang. Masalah dentro implementasi FOREX adalah bertangguh dentro penyerahan dari Kedua-dua pihak. Tatkala UIT aqad menjadi Batal (Radd al-Muhtar Ala ad-Durr, 4/531). Clasificación no saya nafikan, bahawa terdapat sesetengah Institusi Kewangan Islam yang melakukan divisas ini setelah mendapatkan kelulusan Majlis Penasihat Sharia mereka, Namun semua mereka hanya terlibat dentro de FOREX jenis SPOT dan bukannya jenis lsquoForward jika adapun jenis hacia adelante ia menggunakan konsep Al-WAD atau unilateral Promise dan ia telah disepakati keharusannya. Apa yang pasti, Majlis Sharia mereka telah meletakkan beberapa syarat dan bukannya secara bebas begitu Sahaja. Justeru MELABUR MODAL (ANDA BEERTI MELABUR DAN KEMUDIAN TUNGGU Untung SAHAJA) dan dentro de un di institusi kewangan konvensional yang memperolehi Untung melalui Cara FOREX adalah Clasificación no halal di sisi Islam. Ia adalah keputusan Panel Penasihat Sharia Dunia yang bernaung di Bawah amp Contabilidad nama Organización de auditoría para las instituciones islámicas (AAOIFI). Panel Antara penasihat Shariahnya adalah Syeikh Mufti Taqi Uthmani, Prof. Dr. Syeikh Wahbah Zuhaili, Prof. Dr. Syeikh Siddiq Dharir, Syeikh Abdullah al-Mani, el Dr. Abd Sattar Abu Ghuddah, Syeikh Dr. Nazih Hammad, Syeikh Dr. Hussain Hamid Hassan, Syeikh Nizam Yaquby, el Dr. Mohd Daud Bakar, Syeikh al-Sadiq al-Ayashi Faddad, Syeikh Dr. Dan Ajil Nashmi ramai Lagi. Kedua. Hukum las operaciones de cambio de yang dijalankan sendiri - Bagi mengetahui hukum bagi bentuk Kedua ini, Pertama-tamanya ia tertakluk kepada: - a - Terdapat unsur judi atau tidak apabila membeli dan menjual matawnag hanya kerana mengharap keuntungan dari perbezaaan nilainya. Bukan kerana digunapakai di negara terbabit matawang. Maka setelah Kajian perinci oleh JAKIM dan ISRA, mendapati unsur judi adalah wujud maka semua jenis adalah las operaciones de cambio HARAM. b - Kesohihan dan kewibawaan Syarikat plataforma dari sudut lesennya dan pengenalannya. Ia diperlukan bagi mengelak Anda ditipu plataforma oleh Syarikat yang sebenar tidak. Butiran terperinci plataforma berkenaan ini mestilah diteliti dan boleh diperolehi. Jika tidak, transaksi Anda adalah syubhat dari awal Lagi keran terdapat unsur gharar. b - plataforma Jika tersebut punyai Wibawa dan a disminuir información Serta yang mencukupi sangat, perkara Kedua adalah menilai akta-Akata berkaiatan dengan Aktiviti ini dari badán berwajib di Malasia. Ini Perlu bagi memastikan Anda tidak terlibat dengan Aktiviti menyalahi undang-undang Negara. Jika yang lulo Kedua juga, saya Kira transaksi jual matawang asing Dan Dan simpan kemudian jual semula apabila Gama tukarannya naik adalah Harus kerana ia secara automatiknya dilaksanakan menurut kaedah lsquospot. Namun mari kita sama-sama cuba mehami dan menyemak bagaimana proses ini dilakukan secara ringkas dan melihat pandangan tentangnya Islam. Setakat apa yang diterangkan Individu oleh yang terlibat Dan Yang Tahu berkenaan las operaciones de cambio Cara memlali ini internet. Ia seperti berikut: - 1) modal mínimo Ia mempunyai. Sebagai Contoh USD 1, 100 USD dan yacido-Lain, entre otras cosas, berbeza mengikut polisi Syarikat las operaciones de cambio Masing-Masing. 2) dengan modal UIT, pihak Syarikat plataforma de compraventa de divisas ini akan membukakan satu akaun Khas buat peserta. Setelah UIT, pihak peserta Akan menentukan Samada Untuk membuka kaunter jualan matawangnya di dentro akaun atau membuka kaunter Belian. Gambaran mudahnya adalah: - Katalah modalnya USD 100 yang dibeli dengan tukaran Semasa Hari tersebut USD 1 RM 3.6, dan dibuka kaunter lsquoselling melalui plataforma Syarikat tersebut. Sebagai Contoh, pada ESOK harinya apabila dilakukan analisa terhadap pegerakan je de calificación matawang, didapati je de calificación USD mengukuh berbanding Ringgit iaitu USD 1 RM 4 Tatkala UIT, ia Akan botón menekan jual USD 100 Dan memperolehi RM 400. Ini bermakna ia telah beroleh keuntungan sebanyak RM berbanding 40 Gama de Belian asalnya tadi. Pihak Syarikat FOREX ini MESTILAH Seluruh memasukkan RM 400 UIT sebaik Sahaja transaksi jual beli dilakukan, TIDAK DIBENARKAN DILEWATKAN UALT DIMASUKKAN SEBAHAGIAN SAHAJA, jika dentro Contoh di atas, hanya RM 40 dimasukkan, manakala Baki modal sebanyak RM 360 hanya Akan dimasukkan sejurus peserta menutup akaun pada Hari tersebut. Isu Sharia. Jika ini tidak berlaku, maka ia dari Lulus sudut Sharia, namun jika kelewatan berlaku, ISU Sharia di sini adalah berlaku penangguhan dentro penyerahan matawang ringgit. Ini menjadikan ia bercangah dengan arahan Nabi s. a.w: - Dalam menukar wang wang dengan, Nabi telah menyebut Garis Panduan yang mesti dipatuhi iaitu: Ertinya. Sesungguhnya Rasulullah s. a.w berkata. Pertukaran Antara perak dan emas adalah Riba kecuali jika ia serentak secara dilakukan (sera, terima dentro de satu masa) (Riwayat musulmana, hay 1586, 3/1209) Manakala pembelian secara Hutang dari Salah satu Antara Dua pihak adalah haram berdasarkan hadis: - Ertinya. Profeta vio melarang dari menjual emas dan perak secara berhutang (Riwayat Al-Bujari, hay 2070, 2/762) Imam An-Nawawi telah menyebut dengan Terang bahawa párrafo ulemas telah bersepakat wajibnya syarat sera, terima dentro de satu masa atau lsquoTaqabud Samada secara Hakiki (fizikal ) atau hukmi (melalui mediuam Internet tetapi punyai Bukti seperti presentarse de nuevo a atau nota Elektronik yang menunjukkan transaski SAH) (Syarah Sohih musulmana) Cadangan. Mesti dipastikan bahawa Semasa transkasi jual beli dilakukan, kesemua modal dicampur Untung dimasukkan di dentro akaun kita tanpa sebarang tangguh, dan secara automatik juga kita boleh mengeluarkan Wang tersebut tanpa sebarang halangan. 3) Terdapat Syarikat yang mensyaratkan mínimo modal yang Tinggi seperti USD 1.000 daN jumlah yacido-yacido. Untuk UIT mereka menawarkan apa yang dinamakan apalancamiento yangmana modal peserta Akan digandakan. Sebagai Contoh, katalah modal sebenar Anda adalah USD 100. Maka Anda dikehendaki memilih atau secara Pilihan memlih gandaan yang dikehendaki. 1. seperti 10 beerti modal Anda Akan digandakan kepada 10 kali menjadi 1.000 USD atau jika memilih 1: 100, beerti modal Anda menjadi USD 10000. dengan jumlah baru Inilah matawang Anda Akan di pasarkan di pasaran. El uso de varios instrumentos financieros o el capital prestado, como margen, para aumentar el potencial de rendimiento de una inversión. El apalancamiento puede ser creado a través de opciones, futuros, el margen y otros instrumentos financieros. Por ejemplo, supongamos que tiene 1.000 a invertir. Esta cantidad podría ser invertido en 10 acciones de Microsoft, sino para aumentar el apalancamiento, que podría invertir los 1.000 de cada cinco contratos de opciones. A continuación, el control de 500 acciones en lugar de sólo 10. (Rujukan) Jika benarlah apa yang saya gambarkan ini, transaksi divisas apalancamiento menggunakan ini adalah HARAM kerana ia dikira menjual matawang yang tidak di Milik dentro de Anda. Milik sebenar Anda hanyalah USD 100 tetapi yang dijual adalah 10.000. Ia berdasarkan apa yang disebut oleh Nabi s. a.w. Ertinya. Janganlah kamu menjual sesuatu Yang di tidak dentro milikmu (Riwayat Abu Daud, 3504, 3/283) Malah saya juga hampir pasti, Wang Yang digandakan oleh Syarikat UIT dikira sebagai Pemberian pinjaman dan sudah tentu mereka Akan mengambil sedikit keuntungan Samada diketahui atau tidak diketahui peserta olé. Jika ini berlaku, sekali Lagi Riba telah berlaku. Bagi mengelakkan perkara yang ditegah oleh Islam dari berlaku di sini, el apalancamiento penggunaan 1: 1 Sahaja yang dibenarkan. Wallahualam. 4) Diberitakan juga pihak Syarikat menasihatkan peserta agar menggunakan modalnya kurang dari 30 bagi mengurangkan risiko Semasa dijalankan comercio. Dan jika terdapat Masalah kemungkinan Rugi atau apa yang llamada de margen dinamakan, pihak peserta dibenarkan Untuk membuka kaunter Satu Lagi Samada jual atau beli bagi menyeimbangkan kemungkinan Rugi. Pandangan. Wallahualam, jika semunya dilaksanakan dengan Jelas dan perancangan yang betul. Setakat ini saya tidak Nampak adanya Masalah Sharia dentro Tindakan ini KECUALI IA MEMPUNYAI ELEMN PERJUDIAN YANG Jelas kerana membeli je de calificación matawang Untuk dijual apabila nilainya naik sedangkan ia BUKAN KOMODITI. Wallahualam. Walaupun berniaga sendiri divisas dan memenuhi syarat ini ADALAH HARAM kerana sebab utamanya adalah JUDI, tambahan pula sesuatu ia bukanlah yang disukai oleh polisi y economía di dentro de Islam, pertamanya kerana menurut pandangan y economía dentro de un Islam, medio matawang adalah de intercambio Sahaja dan ia bukanlah komoditi yang Wajar diniagakan bagi memperolehi Untung dari perbezaan nilainya. Kita Tahu je de calificación matwang Kini tidak Lagi bersandarkan emas atau Perak, Wang Kertas hari ini (dinero fiduciario) Clasificación no mempunyai je de calificación tersendiri (seperti Logam emas dan Perak) kecuali nilainya datang dari pasaran yang mundial ditentukan la demanda y la oferta oleh di pasaran Dunia. Justeru, menjadikan Cara ini bagi memberikan anak dan Isteri makan bukanlah satu bentuk kerjaya yang terpuji di dentro de un Islam. Malah ia sebenarnya membantu sistem kapitalis dan menguatkan Sistem y economía yang mereka anjurkan. Justeru, fikirkanlah. Jika Anda tidak Ingin menerima padnagan saya, tidak mengapa tetapi bacalah pendapat ulemas besar kewangan Islam Sedunia iaitu Syeikh Mufti Taqi Uthmani dentro de un hal ini: comercio de divisas Forex Por Mufti Muhammad Taqi Usmani Publicado: 11 Zul Qadah 1424, 22 de Noviembre de 2007 P.) es el Forex halal comercio de divisas he adjuntado un documento que detalla los aspectos del negocio. A.) Fui throught los documentos enviados por usted. Soy de la opinión de que estas transacciones no son compatibles con la sharia. La misma condición que no se puede aceptar la entrega de la moneda comprada hace que sea permisible. Además, que hay otros elementos de acuerdo a mi conocimiento que hace que este comercio ilegal de la Sharia, como por ejemplo, las ventas a plazo, las ventas al descubierto, etc. Esto se suma al hecho de que las monedas son originalmente un medio de intercambio y sólo deben ser cambiados por uso personal en diferentes países. Para que sean una mercancía sólo para ganar un beneficio es también en contra de la filosofía básica de la economía islámica. Me gustaría, por tanto, no se le aconsejará para disfrutar de este comercio. Sila Buka Sumber. Forex Trading Adakah Anda mengenali siapa Syeikh Mufti Taqi Uthmani, sila Buka di sini Untuk mengenalinya. Zaharuddin Abd Rahman 28 Zulhijjah 1428 p / s. Semua pemain de divisas, nota Dan jawpaan saya ININ adalah jawapan yang dipermudah agar ia boleh difahami awam orangután. Jika terdapat kesilapan teknik carajual dan beli, boleh dimaklumakn kepada di ruangan komentar información kerana tentang tatacara di atas juga saya perolehi dari terlibat yang. Syaa Tiada masa Untuk membuat pembacaan dan Kajian sendiri di ketika ini. Sekian Añadir esta página a tus sitios web favoritos de marcadores sociales More. beBisnis LAH - Anda yang Membaca artikel ini tentunya memiliki perasaan yang bisa dibilang se-fue, ragú atau semacamnya. Ketika Ingin memulai Bisnis línea operaciones de cambio. tentu en relieve pertanyaan di hati Benak Anda yang dentro de palidez, apakah comercio de divisas UIT halal haram atau. Sebagai seorang musulmanes yang awam, tentunya kita tidak bisa Langsung menafsirkan sesuatu UIT halal haram ataukah. Tanyakan pada LAH yang paham betul tentang Agama atau jika Anda seorang maniak línea tentunya tidak Salah Untuk mencarinya di mbah Gugel. Karena beBisnis el blog yakin ada yang membahasnya, Salah satunya el blog adalah ini. Kembali ke kita Topik tentang Hukum Las operaciones de cambio menurut Islam. Prinsip umum comercio de divisas disamakan dengan jual beli emas atau perak seperti Yang Yang berlaku masa pada Rasulullah, yakni Harus dilakukan dengan Kontan atau Tunai naqdan agar bebas dari transaksi ribawi Riba Fadhl. Rasulullah SAW bersabda: Emas hendaklah dibayar dengan emas, Perak dengan Perak, barli dengan barli, syair syair dengan (jenis Gandum), kurma dengan kurma dan Garam dengan Garam dentro de un hal sejenis dan sama haruslah secara Kontan (Yadan biyadin / naqdan). Maka apabila berbeda jenisnya, jual LAH sekehendak kalian dengan syarat secara Kontan. (HR. Muslim). Dengan berdasar pada Hadits tersebut di atas, dentro de Kitab al-hal iyma. 58-59, Ibnu Mundir membuat sebuah analagi tentang Hukum Las operaciones de cambio menurut Islam. Menurutnya Bisnis el comercio de divisas en línea sama dengan pertukaran emas atau perak yang dentro terminologi fiqih dikenal dengan istilah Sharf yang keabsahan nya telah disepakati párrafo ulemas. Dengan demikian emas atau perak sebagai mata uang dilarang ditukarkan dengan sejenisnya, misal rupia rupia dengan atau dólar dengan dólar, kecuali nilainya Setara atau sama. Jika hal ini dilakukan dikhawatirkan Akan Muncul potensi Riba Fadhl sebagaimana yang dilarang dentro Hadits di atas. Namun ketika jenisnya berbeda seperti rupia ditukarkan dengan dólar atau sebaliknya, maka UIT de Dapat dilakukan sesuai dengan Gama Pasar alias tasa de mercado yang berlaku Saat UIT dan Harus Kontan / secara Langsung taqabudh fili berdasarkan kelaziman Pasar (taqabudh hukmi). Perkara Kontan / Tunai / secara Langsung ini, sebagaimana dikemukakan Ibnu Qudamah dentro de Kitab al-Mughi, didasarkan pada kelaziman Pasar yang berlaku, termasuk ketika penyelesaiannya (liquidación) Harus melewati beberapa atasco karena Harus melewati proses transaksi. Adapun Gama penukaran nya didasarkan atas kesepakatan penjual dan pembeli Serta sesuai dengan tasa de mercado. Dentro de un perspektif hukum Islam, Perdagangan Berjangka komoditi (PBK), termasuk divisas di dalamnya. Keabsahan transaksi jual beli Berjangka ini ditentukan oleh terpenuhinya rukun dan syarat sebagai berikut: 1. Rukun Sebagai unsur utama yang Harus ada dentro sebuah transaksi yaitu: Pihak-pihak pelaku transaksi aqid yang disebut dengan istilah musulmán / musulmana ilaih Objek transaksi maqud ilaih. yaitu barang-barang komoditi yang Berjangka dan je de calificación Tukar (Ras Al-mal al-Salam al-FIH dan musulmanes). Kalimat transaksi sighat aqad yaitu ijab dan qabul Sebagai pelengkapnya sebuah transaksi yaitu diantaranya: Persyaratan menyangkut objek transaksi yaitu bahwa objek transaksi Harus memenuhi kejelasan mengenai jenisnya, ukurannya (kadar), sifatnya, jangka penyerahan, harga Tukar dan tempat penyerahan Persyaratan yang Harus Gama dipenuhi oleh Tukar al-tsaman. yaitu kejelasan jenis ALAT Tukar apakah UIT dirham, Dinar, rupia, bss dólar. Bisa juga dengan barang yang de Dapat ditimbang, disukat bss, maka Harus Jelas apakah menggunakan Satuan kilogramo, estanque atau lainnya Kejelasan tentang kwalitas objek transaksi, apakah kwalitas istimewa, Baik, atau Sedang juego de palabras Buruk. Syarat di atas ditetapkan dengan maksud menghilangkan jahalah fi al-aqd atau alasan ketidak tahuan kondisi-kondisi barang pada Saat transaksi karena ini bisa mengakibatkan perselisihan Antara pelaku transaksi Kejelasan jumlah Gama Tukar dengan demikian, hukum dan pelaksanaan PBK sampai batas-batas tertentu de Dapat boleh dinyatakan diterima atau setidaknya sesuai dengan semangat dan jiwa norma hukum Islam dengan bahía kepada menganalogikan as-Salam (jual beli yang terjamin kebenarannya). Berdasarkan tadi pembahasan, Fatwa Dewan Nasional Cherámico No. 28 / DNS-MUI / III / 2002 tentang Kegiatan transaksi jual beli Valas pada prinsipnya dibolehkan. asalkan memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Clasificación no Untuk spekulasi (Untung-untungan) 2. Ada kebutuhan transaksi atau Untuk berjaga-Jaga (Simpanan) 3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya Harus sama dan secara Kontan / Tunai. Dan apabila berlainan jenis maka Harus dilakukan dengan je de calificación Tukar (Cotización) berlaku yang (tasa de mercado di) pada Saat transaksi dilakukan. Selengkapnya Fatwa MUI tentang operaciones de cambio. Kesimpulannya bisa Anda tafsirkan sendiri, yang Jelas sekarang kita sudah Tahu bahwa ada hukum Islam yang mengatur de divisas comerciales INI. Las operaciones de cambio Hukum menurut Islam ini juga diperkuat dengan adanya / keluarnya Fatwa MUI tentang operaciones de cambio. Dengan begitu semua keraguan, ketidaktahuan kita terhadap hukum de comercio de divisas ini bisa terpecahkan. Oke, mungkin sampai di sini dulu pembahasan kali ini, Semoga bisa membantu dan bermanfaat. Terimakasih dan Salam Sukses Semuanya buat. Dewan Nasional Syari39ah Menetapkan. FATWA tentang JUAL BELI MATA Uang (AL-SHARF). Pertama. Ketentuan Umum Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Clasificación no Untuk spekulasi (Untung-untungan). 2. Ada kebutuhan transaksi atau Untuk berjaga-Jaga (Simpanan). 3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya Harus sama dan secara Tunai (al-taqabudh). 4. Apabila berlainan jenis maka Harus dilakukan dengan je de calificación Tukar (Cotización) yang berlaku pada Saat transaksi dan Tunai secara. Kedua. Jenis-jenis transaksi Valuta Asing 1. Transaksi SPOT, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing Untuk penyerahan pada Saat UIT (over the counter) atau penyelesaiannya palidez lambat dentro jangka waktu Dua Hari. Hukumnya boleh adalah, karena dianggap Tunai, sedangkan waktu Dua Hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi Internasional. 2. Transaksi ADELANTE, yaitu transaksi pembelian dan penjualan Valas yang nilainya ditetapkan pada Saat sekarang dan diberlakukan Untuk waktu yang Akan datang, Antara 2x24 atasco sampai dengan satu Año. Hukumnya haram adalah, karena Gama yang digunakan adalah Gama yang diperjanjikan (muwa39adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian Hari, padahal Gama pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan je de calificación yang disepakati, kecuali dilakukan dentro bentuk hacia delante acuerdo Untuk kebutuhan yang tidak de Dapat dihindari (lil Hajah) 3. SWAP Transaksi yaitu Suatu Kontrak pembelian atau penjualan Valas dengan harga punto yang dikombinasikan dengan pembelian Antara penjualan Valas yang sama dengan Gama hacia adelante. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi). 4. Transaksi OPCIÓN yaitu Kontrak Untuk memperoleh hak dentro rangka membeli atau hak Untuk menjual yang tidak Harus dilakukan atas sejumlah unidad de valuta asing pada Gama dan jangka waktu atau tanggal ajir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi). Ketiga. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian Hari Ternyata terdapat kekeliruan, diubah Akan dan disempurnakan sebagaimana mestinya. di Ditetapkan. Jakarta Tanggal. 14 Muharram 1423 H / 28 Maret 2002 m DEWAN SYARI39AH NASIONAL - Majelis ULAMA INDONESIAForex menurut Hukum Islam Banyak perbedaan pendapat tentang divisas UIT sendiri, ada yang tidak mengatakan boleh, tetapi ada juga yang mengatakan boleh. Dibawah ini adalah pendapat yang membolehkan dari beberapa sumber tentang divisas UIT sendiri (Sedang Untuk yang tidak membolehkan divisas UIT sendiri, búsqueda silahkan di Google). Fit4global. wordpress hanya memberi Wacana, dan hanya fokus ke RISET ilmiah tentang pergerakan de divisas. Fit4global. wordpress memang didedikasikan Untuk meriset secara logika dan ilmiah tentang pergerakan divisas baik teknikal maupun fundamental. UMAT Sebagian Islam ada yang meragukan kehalalan praktik Perdagangan Berjangka. Bagaimana menurut padangan párrafo Pakar Islam Apa pendapat párrafo ulemas mengenai el comercio de divisas, saham de comercio, el índice de comercio, saham, dan komoditi Apakah Hukum Forex Valas Halal Menurut Hukum Islam Mari Kita ikuti selengkapnya. Jangan engkau menjual sesuatu yang tidak ada de Saya, sabda Nabi Muhammad SAW, Hadits dentro Sebuah Riwayat Abu Huraira. Oleh sementara fuqahá (ahli fiqih Islam), Hadits tersebut ditafsirkan secara SakLek. Pokoknya, setiap praktik jual beli yang tidak ada barangnya pada waktu akad, haram. Penafsiran secara demikian UIT, tak Pelak Lagi, membuat fiqih Islam sulit Untuk memenuhi tuntutan jaman yang Terus berkembang dengan Perubahan-perubahannya. Karena UIT, sejumlah ulemas klasik yang terkenal dengan pemikiran cemerlangnya, cara menentang penafsiran yang terkesan sempit tersebut. Misalnya, Ibn al-Qayyim. Ulama bermazhab berpendapat Hambali ini, bahwa tidak benar jual-beli barang yang tidak ada dilarang. Baik dentro de Al Corán, la Sunna maupun fatua párrafo Sahabat, larangan ada tidak UIT. Dentro de un Sunnah Nabi, hanya terdapat larangan barang menjual yang ada belum, sebagaimana larangan beberapa barang yang pada sudah ada waktu akad. Causa legis atau ilat larangan tersebut Bukan ada atau tidak adanya barang, garar melainkan, Ujar Dr. Syamsul Anwar, MA dari IAIN SUKA Yogyakarta menjelaskan pendapat Ibn al-Qayyim. Garar adalah ketidakpastian tentang apakah barang yang diperjual-Belikan UIT de Dapat diserahkan atau tidak. Misalnya, seseorang menjual UNTA yang Hilang. Atau menjual barang Milik orangután Lain, padahal tidak diberi kewenangan oleh yang bersangkutan. Jadi, meskipun pada waktu akad barangnya tidak ada, ada namun kepastian diadakan pada waktu diperlukan sehingga bisa diserahkan kepada pembeli, maka jual beli tersebut sah. Sebaliknya, kendati barangnya sudah ada TAPI karena satu dan permanecido hal tidak mungkin diserahkan kepada pembeli, maka jual beli UIT tidak sah. Berjangka Perdagangan, Jelas, Bukan garar. Sebab, dentro de un Kontrak berjangkanya, jenis komoditi yang ditentukan sudah dijual-Belikan. Begitu juga jumlah dengan, Mutu, tempat dan waktu penyerahannya. Semuanya berjalan di atas rel atur resmi yang ketat, sebagai antisipasi terjadinya praktek penyimpangan berupa penipuan satu hal yang sebetulnya bisa juga terjadi pada praktik jua-beli konvensional. Dentro de un perspektif hukum Islam, Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) (adalah divisas Bagian dari PBK) de Dapat dimasukkan ke dentro kategori almasail almuashirah atau Masalah-Masalah hukum Islam kontemporer. Karena UIT, el estado de Dapat hukumnya dikategorikan kepada Masalah ijtihadiyyah. Klasifikasi ijtihadiyyah masuk ke dentro wilayah fi ma la nasha FIH, yakni Masalah hukum yang tidak mempunyai referensi hukum Nash yang pasti. Dentro de un kategori Masalah hukum al-Sahrastani, entre otras cosas, termasuk ke dentro de un paradigma al-nushush qad intahat wa al-waqaI la tatanahi. Artinya, Nash dentro de un hukum bentuk Al-Corán dan Sunnah sudah selesai tidak Lagi ada tambahan. Dengan demikian, kasus-kasus hukum yang baru Muncul mesti diberikan kepastian hukumnya melalui ichtihad. Dentro de un kasus hukum PBK, ichtihad de Dapat merujuk kepada teori Perubahan hukum yang oleh diperkenalkan Ibn al-Qoyyim Jauziyyah. Ia menjelaskan, fatua hukum de Dapat berubah karena beberapa variabel perubahnya, yakni: waktu, tempat, niat, tujuan dan manfaat. Teori Perubahan hukum ini diturunkan dari dari paradigma ilmu hukum gurunya Ibn Taimiyyah, yang menyatakan bahwa un Haqiqah-fi al-ayan La fi al-adzhan. Artinya, kebenaran hukum UIT dijumpai dentro kenyataan empirik Bukan dentro de un alam pemikiran atau Alam idea. Paradigma ini diturunkan dari prinsip hukum Islam tentang Keadilan yang dentro de Al Quran istilah digunakan al-Mizan, un qisth, al-Wasth, dan al-ADL. Dentro de un penerapannya, secara Khusus Masalah PBK de Dapat dimasukkan ke dentro Bidang fiqh Kajian al-Siyasah maliyyah, yakni politik hukum kebendaan. Dengan Kata Lain, PBK termasuk Kajian hukum Islam dentro de pengertian bagaimana hukum Islam diterapkan dentro Masalah kepemilikan atas harta Benda, melalui Perdagangan Berjangka komoditi época dentro de un globalisasi dan Perdagangan bebas. Realisasi yang palidez mungkin dentro rangka melindungi pelaku dan pihak-yang pihak terlibat dentro Perdagangan Berjangka komoditi dentro ruang dan waktu Serta Pertimbangan tujuan dan manfaatnya dewasa ini, sejalan dengan semangat dan Bunyi UU Nº 32/1977 tentang PBK. Karena teori Perubahan hukum seperti dijelaskan di atas, de Dapat menunjukkan elastisitas hukum Islam dentro de kelembagaan dan praktek perekonomian, maka PBK dentro de un sistem hukum Islam de Dapat dianalogikan dengan bahía biajil al-salamajl. Bay al-Salam de Dapat diartikan sebagai berikut. Al-Salam al-salaf atau bahía adalah ajl biajil, yakni memperjualbelikan sesuatu yang dengan ketentuan sifat-yang sifatnya terjamin kebenarannya. Di dentro transaksi demikian, Ras al-penyerahan mal dentro de un bentuk uang sebagai je de calificación Tukar didahulukan daripada penyerahan komoditi yang dimaksud dentro transaksi UIT. ditangguhkan Akad atas komoditas jual beli yang diberi sifat terjamin yang (Berjangka) dengan Gama jual yang ditetapkan di dentro de la bursa akad: Ulama Syafiiyah dan Hanabilah mendefinisikannya dengan. Keabsahan transaksi jual beli Berjangka, ditentukan oleh terpenuhinya rukun dan syarat sebagai berikut: a) Rukun sebagai utama unsur-unsur yang Harus ada dentro Suatu peristiwa transaksi Unsur-unsur utama di dentro de la bahía al-Salam adalah: Pihak-pihak pelaku transaksi (aqid) yang disebut istilah dengan atau musulmanes ilaih musulmanes. Objek transaksi (maqud alaih), yaitu barang-barang komoditi Berjangka dan Gama Tukar (Ras Al-mal al-Salam al-FIH dan musulmanes). Kalimat transaksi (Sighat aqad), yaitu ijab dan Kabul. Yang Perlu diperhatikan dari tersebut unsur-unsur, adalah bahwa ijab dan qabul dinyatakan dentro bahasa dan kalimat yang Jelas menunjukkan transaksi Berjangka. Karena UIT, ulemas Syafiiyah menekankan penggunaan istilah al-Salam al-salaf atau di dentro kalimat-kalimat transaksi UIT, dengan alasan bahwa aqd al-Salam al-adalah bahía madum dengan sifat dan Cara berbeda dari akad jual dan beli (compra). Persyaratan menyangkut objek transaksi, adalah: bahwa objek transaksi Harus memenuhi kejelasan mengenai: jenisnya (un Yakun fi jinsin malumin), sifatnya, ukuran (kadar), jangka penyerahan, harga Tukar, tempat penyerahan. Persyaratan yang Harus dipenuhi Tukar oleh Gama (al-tsaman), adalah, Pertama, kejelasan jenis Tukar ALAT, yaitu dirham, Dinar, rupia dolar atau bss atau barang-yang barang de Dapat ditimbang, disukat, bss. Kedua, kejelasan jenis ALAT Tukar apakah rupia, dolar Amerika, dolar Singapur, el horario de verano. Apakah timbangan yang disepakati dentro de un kilogramo bentuk, estanque, el horario de verano. Kejelasan tentang kualitas objek transaksi, apakah kualitas istimewa, baik Sedang atau Buruk. Syarat-syarat di atas ditetapkan dengan maksud menghilangkan jahalah fi al-aqd atau alasan ketidaktahuan kondisi-kondisi barang pada Saat transaksi. hal Sebab ini akan mengakibatkan terjadinya perselisihan di antara pelaku transaksi, yang Akan merusak je de calificación transaksi. Kejelasan Tukar jumlah Gama. Penjelasan singkat di atas nampaknya telah de Dapat memberikan kejelasan kebolehan PBK. Kalaupun dentro pelaksanaannya masih ada pihak-yang pihak MERASA dirugikan dengan Peraturan perundang-yang Undangan ada, maka dapatlah digunakan kaidah hukum atau máxima legal yang berbunyi: MA La yudrak kulluh la yutrak kulluh. Apa yang tidak de Dapat dilaksanakan Semuanya, maka tidak Perlu ditinggalkan keseluruhannya. Dengan demikian, hukum dan pelaksanaan PBK-sampai batas batas tertentu boleh dinyatakan de Dapat diterima atau setidak-tidaknya sesuai dengan semangat dan jiwa norma hukum Islam, dengan menganalogikan kepada bahía al-Salam. 1. El intercambio básico Contratos Existe un consenso general entre los juristas islámicos sobre la opinión de que las monedas de diferentes países pueden ser intercambiados en una base punto a una velocidad diferente de la unidad, ya que las monedas de diferentes países son entidades distintas con diferentes valores o valor intrínseco y el poder adquisitivo. También parece haber un acuerdo general entre la mayoría de los estudiosos de la opinión de que el intercambio de divisas en mercados de futuro no es admisible, es decir, cuando los derechos y obligaciones de ambas partes se refieren a una fecha futura. Sin embargo, existe una considerable diferencia de opinión entre los juristas cuando los derechos de cualquiera de una de las partes, lo que es igual que la obligación de la contraparte, se difiere a una fecha futura. Elaborar, consideremos el ejemplo de dos individuos A y B que pertenecen a dos países diferentes, India y Estados Unidos, respectivamente. Una intención de vender rupias indias y comprar dólares U. S. Lo contrario es cierto para B. El tipo de cambio Rupia de dólares acordada es de 1:20 y la transacción consiste en la compra y venta de 50. La primera situación es que A hace un pago al contado de Rs1000 a B y acepta el pago del 50 de B . La operación se liquida al contado desde ambos extremos. Este tipo de operaciones son válidos y Islámicamente permisible. No hay dos opiniones sobre el mismo. La segunda posibilidad es que la liquidación de la operación de ambos extremos se difiere a una fecha futura, por ejemplo después de seis meses a partir de ahora. Esto implica que ambos A y B se hacen y aceptan pago de Rs1000 o 50, según el caso puede ser, después de seis meses. La opinión predominante es que un contrato de este tipo no es admisible Islámicamente. Un punto de vista minoritario considera admisible. El tercer escenario es que la transacción se liquida en parte, de un solo extremo. Por ejemplo, A hace un pago de Rs1000 ahora a B en lugar de una promesa por B a pagar 50 a él después de seis meses. Por otra parte, un 50 acepta ahora de B y se compromete a pagar Rs1000 a él después de seis meses. Hay diametralmente opuestos puntos de vista sobre la permisibilidad de tales contratos que ascienden a Bai-Salam en monedas. El propósito de este trabajo es presentar un análisis exhaustivo de los diversos argumentos en apoyo y en contra de la validez de estos contratos básicos con monedas. La primera forma de contratación que implica el intercambio de contravalores al contado está más allá de cualquier tipo de controversia. Procedencia o no del segundo tipo de contrato en el que la entrega de uno de los contravalores se aplaza a una fecha futura, se discute en general, en el marco de la prohibición de la usura. De acuerdo con este contrato se discuten en detalle en la sección 2 trata de la cuestión de la prohibición de la usura. Licitud de la tercera forma de contrato en el que se aplaza la entrega tanto de los contravalores, se discute en general, en el marco de la reducción del riesgo y la incertidumbre o gharar involucrado en este tipo de contratos. Esto, por lo tanto, es el tema central de la sección 3, que se ocupa de la cuestión de gharar. Sección 4 intentos de una visión integral de la sharia se refiere también cuestiones como la importancia económica de las formas básicas de la contratación en el mercado de divisas. 2. El asunto de la Riba Prohibición La divergencia de Vistas1 sobre la licitud o no de contratos de cambio en monedas puede rastrearse principalmente a la cuestión de la prohibición de la usura. La necesidad de eliminar la usura en todas las formas de contratos de cambio es de suma importancia. Riba en su contexto Sharia es generalmente defined2 como una ganancia ilícita derivada de la desigualdad cuantitativa de los contravalores en cualquier transacción que tienen por objeto llevar a cabo el intercambio de dos o más especies (Anwa), que pertenecen al mismo género (jins) y se rigen por la misma causa eficiente (Illa). Riba se clasifica generalmente en Riba al-Fadl (exceso) y Riba al-nasia (aplazamiento) que denotan una ventaja ilegal por exceso o aplazamiento respectivamente. Prohibición de la anterior se logra mediante una estipulación de que el tipo de cambio entre los objetos es la unidad y no hay ganancia es permisible para cualquiera de las partes. Esta última forma de usura está prohibida por no permitir la liquidación diferida y la garantía de que la operación se liquida sobre el terreno por ambas partes. Otra forma de usura se llama riba al-jahiliyya o riba preislámica cuyas superficies cuando el prestamista le pide al prestatario en la fecha de vencimiento si el último sería saldar la deuda o aumentar la misma. Aumento está acompañado por el cobro de intereses sobre el monto del préstamo original. La prohibición de la usura en el cambio de las monedas pertenecientes a diferentes países requiere un proceso de analogía (qiyas). Y en cualquier ejercicio que involucre analogía (qiyas), causa eficiente (Illa) desempeña un papel extremadamente importante. Es una causa común eficiente (Illa), que conecta el objeto de la analogía con el sujeto, en el ejercicio de razonamiento analógico. La causa eficiente apropiado (Illa) en el caso de los contratos de cambio ha sido definida de varias maneras por las principales escuelas de Fiqh. Esta diferencia se refleja en el razonamiento análogo para las monedas de papel que pertenecen a diferentes países. Una cuestión de gran importancia en el proceso de razonamiento análogo se refiere a la comparación entre las monedas de papel de oro y plata. En los primeros días del Islam, el oro y la plata a cabo todas las funciones del dinero (Thaman). Monedas eran de oro y plata con un valor conocido intrínseca (quantum de oro o de plata contenida en ellos). Dichas monedas se describen como Haqiqi Thaman, o naqdain en la literatura Fiqh. Estos fueron universalmente aceptable como principal medio de intercambio, lo que representa una gran parte de las transacciones. Muchas otras materias primas, tales como, diversos metales inferiores también sirvieron como medio de cambio, pero con la aceptabilidad limitada. Estos se describen como fals en la literatura Fiqh. Estos son también conocidos como istalahi Thaman debido al hecho de que su aceptabilidad no se deriva de su valor intrínseco, pero debido a la importancia concedida por la sociedad durante un período determinado de tiempo. Las anteriores dos formas de monedas han sido tratados de manera muy diferente por los primeros juristas islámicos desde el punto de vista de la permisibilidad de los contratos relativos a ellos. El problema que hay que resolver es si las actuales monedas de papel de edad entran dentro de la categoría anterior o en el último. Una opinión es que estos deben ser tratados a la par con Haqiqi Thaman u oro y plata, ya que estos sirven como el principal medio de intercambio y unidad de cuenta como el último. Por lo tanto, por un razonamiento análogo, todas las normas y mandatos relacionados con la Sharia aplicables a Haqiqi Thaman deben también ser aplicable a papel moneda. Intercambio de Haqiqi Thaman se conoce como bai-sarf, y por lo tanto, las transacciones en monedas de papel debe ser gobernado por la sharia normas pertinentes para bai-sarf. El punto de vista contrario afirma que las monedas de papel deben ser tratados de una manera similar a la fals o istalahi Thaman debido al hecho de que su valor nominal es diferente de su valor intrínseco. Su aceptación se debe a su estatus legal en el país nacional o de importancia económica mundial (como en el caso de los dólares de los EE. UU., por ejemplo). 2.1. Una síntesis de visiones alternativas 2.1.1. El razonamiento analógico (Qiyas) de Riba Prohibición La prohibición de la usura se basa en la tradición de que el santo profeta (la paz sea con él) dijo: Vender oro por oro, plata por plata, el trigo para el trigo, la cebada para la cebada, la fecha de la fecha, sal de la sal, en la misma cantidad en el lugar y cuando los productos son diferentes, vender, ya que más le convenga, pero en el acto. Por lo tanto, la prohibición de la usura se aplica principalmente a los dos metales preciosos (oro y plata) y otros cuatro productos básicos (trigo, cebada, dátiles y sal). Se aplica también, por analogía (qiyas) a todas las especies que se rigen por la misma causa eficiente (Illa) o que pertenecen a cualquiera de los géneros de los seis objetos citados en la tradición. Sin embargo, no existe un acuerdo general entre las diversas escuelas de Fiqh e incluso los estudiosos que pertenecen a la misma escuela en la definición e identificación de causa eficiente (Illa) de la usura. Para el Hanafis, causa eficiente (Illa) de Riba tiene dos dimensiones: los artículos intercambiados pertenecen al mismo género (jins), éstos poseen peso (Wazan) sin forma de medición (kiliyya). Si en un cambio dado, tanto los elementos de la causa eficiente (Illa) están presentes, es decir, los contravalores intercambiados pertenecen al mismo género (jins) y son todos pesable o todos medible, entonces no hay ganancia es permisible (el tipo de cambio debe sea ​​igual a la unidad) y el intercambio debe ser parte de manera puntual. En el caso del oro y la plata, los dos elementos de la causa eficiente (Illa) son: la unidad del género (jins) y weighability. Este es también el punto de vista Hanbali según una version3. (Una versión diferente es similar a la vista Shafii y Maliki, como veremos más adelante.) Por lo tanto, cuando el oro se intercambia por el oro, la plata o es intercambiado por plata, sólo las transacciones al contado sin ninguna ganancia son permisibles. También es posible que en un cambio dado, uno de los dos elementos de causa eficiente (Illa) está presente y el otro está ausente. Por ejemplo, si los artículos intercambiados son todos pesable o medible, sino que pertenecen a diferentes géneros (jins) o, si los artículos intercambiados pertenecen al mismo género (jins) pero tampoco es ponderable ni medible, entonces intercambiar con ganancia (a una velocidad diferente de la unidad) es permisible, pero el cambio debe ser parte de manera puntual. Por lo tanto, cuando el oro se intercambia por la plata, la tasa puede ser diferente de la unidad, pero no liquidación diferida es permisible. Si ninguno de los dos elementos de la causa eficiente (Illa) de Riba están presentes en una central dada, entonces ninguna de las acciones de cesación en Riba prohibición se aplica. El intercambio puede tener lugar con o sin ganancia y tanto en un punto o diferidos. Teniendo en cuenta el caso de cambio de la participación de las monedas de papel que pertenecen a diferentes países, la prohibición Riba requeriría una búsqueda de la causa eficiente (Illa). Monedas pertenecientes a diferentes países son claramente distintas entidades éstos son moneda de curso legal dentro de los límites geográficos específicos con diferente valor intrínseco o poder adquisitivo. Por lo tanto, una gran mayoría de los estudiosos tal vez con razón afirmar que no hay unidad de género (jins). Además, estos no son ni pesable ni medible. Esto conduce a una conclusión directa de que ninguno de los dos elementos de causa eficiente (Illa) de Riba existe en tal intercambio. Por lo tanto, el intercambio puede tener lugar libre de cualquier requerimiento en cuanto a la tasa de cambio y la forma de liquidación. La lógica que subyace a esta posición no es difícil de comprender. El valor intrínseco de las monedas de papel que pertenecen a diferentes países son distintas ya que estos tienen diferente poder adquisitivo. Además, el valor intrínseco o el valor de las monedas de papel no se pueden identificar o evaluar a diferencia del oro y la plata que puede ser pesada. Por lo tanto, ni la presencia de Riba al-Fadl (por exceso), ni riba al-nasia (por aplazamiento de pago) puede ser establecida. La escuela Shafii del Fiqh considera la causa eficiente (Illa) en el caso del oro y la plata para ser su propiedad de ser la moneda (thamaniyya) o en el medio de cambio, unidad de cuenta y depósito de valor. Esta es también la opinión Maliki. De acuerdo con una versión de este punto de vista, incluso si el papel o cuero se hace el medio de intercambio y se da la situación de la moneda, entonces todas las normas relativas a la naqdain, o el oro y la plata se aplican a ellos. Por lo tanto, según esta versión, que implica el intercambio de monedas de diferentes países a una velocidad diferente de la unidad es permisible, sino que debe ser resuelta al contado. Otra versión de las dos escuelas de pensamiento anteriores es que la antes citada causa eficiente (Illa) de ser la moneda (thamaniyya) es específico de oro y plata, y no se puede generalizar. Es decir, cualquier otro objeto, si se utiliza como un medio de intercambio, no se puede incluir en su categoría. Por lo tanto, según esta versión, los preceptos de la sharia para una prohibición, la usura no son aplicables a las monedas de papel. Monedas pertenecientes a diferentes países pueden intercambiarse con o sin ganancia y tanto en un punto o diferidos. Los defensores de la versión anterior citan el caso de cambio de las monedas de papel que pertenecen al mismo país en defensa de su versión. La opinión de consenso de los juristas en este caso es que tal intercambio debe ser sin ninguna ganancia o a una tasa igual a la unidad y debe ser resuelto al contado. ¿Cuál es la lógica subyacente en la decisión anterior Si se considera la Hanafi y la primera versión de la posición Hanbali entonces, en este caso, sólo una dimensión de la causa eficiente (Illa) está presente, es decir, que pertenecen al mismo género (jins ). Pero las monedas de papel no son ni puede pesar ni medir. Por lo tanto, la ley podría parecer Hanafi permitir el intercambio de diferentes cantidades de la misma moneda al contado. Del mismo modo, si la causa eficiente de ser la moneda (thamaniyya) es específica sólo para el oro y la plata, a continuación, Shafii y Maliki ley también permitiría la misma. Ni que decir tiene, esto equivale a permitir que los préstamos y préstamos basados ​​en la usura. Esto demuestra que, es la primera versión de la Shafii y Maliki pensamiento que subyace a la decisión de consenso de la prohibición de la ganancia y de pago diferido en caso de cambio de las monedas pertenecientes a un mismo país. Según los autores, se extiende esta lógica de intercambio de monedas de diferentes países implicaría que el intercambio con ganancia o a una velocidad diferente de la unidad que es permisible (ya que no hay unidad de jins), pero la liquidación debe ser parte de manera puntual. 2.1.2 Comparación entre Cambio de divisas y Bai-Bai-Sarf sarf se define en la literatura Fiqh como un intercambio que implica Haqiqi Thaman, que se define como el oro y la plata, que sirvió como el medio principal de cambio de casi todas las grandes operaciones. Los defensores de la opinión de que cualquier intercambio de monedas de diferentes países es la misma que bai-sarf argumentan que en la época actual las monedas de papel han sustituido de manera efectiva y completamente de oro y plata como medio de intercambio. Por lo tanto, por analogía, el intercambio que implica este tipo de monedas debe regirse por las mismas reglas y preceptos de la sharia como bai-sarf. También se argumenta que si se permite la liquidación diferida por cualquiera de las partes en el contrato, esto abriría las posibilidades de Riba-al nasia. Quienes se oponen a la categorización de cambio de divisas con bai-sarf sin embargo señalan que el intercambio de todo tipo de moneda (Thaman) no puede ser denominado como bai-sarf. De acuerdo con este punto de vista bai-sarf implica cambio de las monedas de oro y plata (Haqiqi Thaman o naqdain), y no de dinero pronunciado como tal por las autoridades estatales (istalahi Thaman). Los presentes monedas de edad son ejemplos de este último tipo. Estos estudiosos encuentran apoyo en los escritos que afirman que si los productos de cambio no son de oro o de plata, (incluso si uno de ellos es de oro o plata), entonces, el cambio no puede ser denominado como bai-sarf. Tampoco serían las estipulaciones relativas a bai-sarf ser aplicable a este tipo de intercambios. De acuerdo con el Imam Sarakhsi4 cuando un individuo compra fals o monedas hechas de metales inferiores, como por ejemplo, el cobre (istalahi Thaman) de dirhams (Haqiqi Thaman) y hace un pago al contado de este último, pero el vendedor no tiene fals en ese momento , entonces tal cambio es admisible. la toma de posesión de las mercancías intercambiadas por ambas partes no es una condición previa (mientras que en caso de bai-sarf, lo es.) Un número de referencias similares existen, que indican que los juristas no clasifican un intercambio de Fals (istalahi Thaman) por otros fals ( istalahi Thaman) u oro o plata (Haqiqi Thaman), como bai-sarf. Por lo tanto, los intercambios de monedas de dos países diferentes, que sólo puede calificarse como istalahi Thaman no se pueden categorizar como bai-sarf. Tampoco se puede imponer la restricción respecto al arreglo terreno de dichas transacciones. Cabe señalar aquí que la definición de bai-sarf se proporciona literatura Fiqh y no hay ninguna mención de la misma en las tradiciones sagrados. Las tradiciones mencionan sobre la usura, y la compra y venta de oro y plata (naqdain) que puede ser una fuente importante de la usura, se describe como bai-sarf por los juristas islámicos. También hay que señalar que en la literatura Fiqh, bai-sarf implica intercambio de oro o de plata solamente si estos están siendo utilizados como medio de cambio o no. Cambio de la participación de dinares y adornos de oro, tanto en calidad como bai-sarf. Varios juristas han tratado de aclarar este punto y han definido sarf como el intercambio en el que tanto los productos intercambiados son de la naturaleza de Thaman, no necesariamente Thaman sí mismos. Por lo tanto, incluso cuando uno de los productos básicos se procesa oro (por ejemplo, adornos), dicho intercambio se llama bai-sarf. Los defensores de la opinión de que la moneda de cambio deben ser tratados de una manera similar a bai-sarf también se apoyan en los escritos de eminentes juristas islámicos. De acuerdo con el Imam Ibn Taimiya cualquier cosa que realiza las funciones de medio de cambio, unidad de cuenta y depósito de valor se llama Thaman, (no necesariamente limitado a la plata amplificador de oro). Referencias similares están disponibles en los escritos de Imam Ghazzali5 En cuanto a los puntos de vista del Imam Sarakhshi se trata con respecto a fals de cambio que implica, según ellos, algunos puntos adicionales se deben tomar nota de. En los primeros días del Islam, dinares y dirhams hechos de oro y plata se utilizan sobre todo como medio de intercambio en todas las grandes transacciones. Sólo los menores de edad se resolvieron con Fals. En otras palabras, fals no poseían las características de dinero o thamaniyya en su totalidad y casi no se usaba como depósito de valor o unidad de cuenta y fue más en la naturaleza de los productos básicos. Por lo tanto, no había ninguna restricción en la compra de la misma para el oro y la plata en forma diferida. Los presentes monedas día tienen todas las características de Thaman y están destinados a ser Thaman solamente. El intercambio que implica monedas de diferentes países es la misma que bai-sarf con diferencia de jins y, por tanto, de pago diferido llevaría a riba al-nasia. Dr. Mohamed Nejatullah Siddiqui ilustra esta posibilidad con un ejemplo6. Escribe en un momento dado en el tiempo, cuando la tasa de cambio del mercado entre el dólar y la rupia es de 1:20, si un individuo compra 50, a razón de 01:22 (liquidación de su obligación en rupias diferidos a una fecha futura), a continuación, es muy probable que él es. de hecho, los préstamos de Rs. 1000 ahora en lugar de una promesa de pagar Rs. 1100 en una fecha posterior indicada. Perdagangan valuta asing en relieve karena adanya Perdagangan barang-barang kebutuhan / komoditi antar Negara yang bersifat Internasional. Perdagangan (Ekspor-Impor) ini tentu memerlukan ALAT bayar yaitu Uang yang-Masing Masing negara mempunyai ketentuan sendiri dan berbeda satu sama lainnya sesuai dengan penawaran dan permintaan diantara negara-negara tersebut sehingga en relieve PERBANDINGAN Nilai MATA Uang antar negara. Perbandingan je de calificación mata uang antar Negara terkumpul dentro Suatu BURSA atau PASAR yang bersifat internasional dan terikat dentro Suatu kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. Nilai mata uang Suatu negara dengan negara lainnya ini berubah (berfluktuasi) setiap Saat sesuai volumen permintaan dan penawarannya. Adanya permintaan dan penawaran Inilah yang menimbulkan transaksi mata uang. Yang secara Nyata hanyalah Tukar-menukar mata uang yang berbeda je de calificación. Ijab-Qobulnya lisan dengan dilakukan, tulisan dan Utusan. Perlu ditambahkan pendapat Muhammad Isa, bahwa jual beli saham UIT diperbolehkan dentro de un Agama. 8220Jangan kamu membeli Ikan dentro del aire, karena sesungguhnya jual beli yang demikian UIT mengandung penipuan8221. (Hadíz Ahmad bin Hambal dan Baihaqi Al Dari Ibnu Mas8217ud) Jual beli barang yang tidak di tempat transaksi diperbolehkan dengan syarat Harus diterangkan sifat-sifatnya atau Ciri-cirinya. Kemudian jika barang sesuai dengan keterangan penjual, maka Sahlah jual belinya. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Riwayat Al Daraquthni dari Abu Hurairah: 8220Barang siapa Yang Yang membeli sesuatu ia melihatnya tidak, maka ia berhak khiyar jika ia telah melihatnya8221. Jual beli hasil tanam yang terpendam masih, ketela seperti, kentang, Bawang dan sebagainya juga diperbolehkan, asal diberi contohnya, karena Akan mengalami kesulitan atau kerugian jika Harus mengeluarkan semua hasil tanaman yang terpendam Untuk dijual. Hal ini sesuai dengan kaidah hukum Islam: Kesulitan UIT menarik kemudahan. juga Demikian jual beli barang-yang barang telah terbungkus / tertutup, seperti makanan kalengan, GLP, dan sebagainya, asalkam etiqueta diberi yang menerangkan Isinya. Vide Sabiq, op. cit. hal. 135. teks Mengenai kaidah hukum Islam tersebut di atas, vide Al Suyuthi, Al Ashbah wa al Nadzair, Mesir, Mustafa Muhammad, 1936 hal. 55. JUAL BELI VALUTA Asing DAN SAHAM Yang dimaksud dengan valuta asing adalah mata uang luar negeri seperi dolar Amerika, poundsterling Inggris, el ringgit de Malasia dan sebagainya. Apabila Antara negara terjadi Perdagangan internasional maka TIAP negara membutuhkan valuta asing Untuk ALAT bayar luar negeri yang dentro de Dunia Perdagangan disebut DEVISA. Misalnya eksportir Indonesia Akan memperoleh DEVISA dari hasil ekspornya, sebaliknya importir Indonesia memerlukan DEVISA Untuk mengimpor dari luar negeri. Dengan demikian en relieve Akan penawaran dan perminataan di bursa valuta asing. setiap negara berwenang penuh menetapkan kurs uangnya Masing-Masing (kurs adalah perbandingan je de calificación uangnya terhadap mata uang asing) misalnya 1 dolar Amerika Rp. 12.000. Namun kurs uang atau perbandingan je de calificación Tukar setiap Saat bisa berubah-Ubah, tergantung pada kekuatan y economía negara Masing-Masing.


No comments:

Post a Comment